MENETASKAN TELUR AYAM
DENGAN MENGGUNAKAN MESIN TETAS LISTRIK SEDERHANA
I. Menetaskan Telur Ayam
Menetaskan
telur dengan menggunakan mesin tetas mempunyai tujuan :
a.
Untuk dapat menetaskan telur dalam jumlah banyak
b.
Mencegah penularan penyakit pada anak ayam yang menetas
c.
Lebih ekonomis
Tahapan
pekerjaan yang dilakukan dalam menetaskan telur dengan mesin tetas adalah
sebagai berikut : Menyiapkan telur tetas; Menyiapkan Mesin Tetas; Menetaskan
Telur; Memindahkan DOC ke indukan.
1.1. Menyiapkan Telur Tetas
Telur Tetas adalah telur yang berasal
dari kandang yang mempunyai pejantan dengan persyaratan tertentu.
a.
Pilihlah telur tetas yang memenuhi syarat sebagai berikut
:
*
Bentuk oval
*
Kulit halus, bersih dan tidak retak
*
Umur tidak lebih dari 10 hari
*
Bebas bibit penyakit
b.
Tempatkan telur tetas dalam rak telur atau eggtray dengan
posisi bagian tumpul berada di atas
1.2. Menyiapkan Mesin Tetas
Sebelum
digunakan terlebih dahulu dilakukan persiapan sebagai berikut :
a.
Membersihkan dan Memperbaiki Bagian-bagian yang Rusak
- Periksa bagian-bagian mesin yang mungkin perlu perbaikan
- Perbaiki jika rusak
- Bersihkan mesin tetas dan peralatannya dengan menggunakan kain lap yang bersih (bila perlu dapat dengan sedikit dibasahi air)
- Keringkan dengan diangin-angin
b.
Mensuci Hamakan Mesin Tetas
Untuk
mencegah terjadinya penularan penyakit terhadap telur tetas atau DOC yang
menetas, maka mesin harus diduga mengandung bibit penyakit. Untuk itu perlu disuci hamakan dengan cara
fumigasi sebagai berikut :
·
Tutup semua lubang ventilasi pada Mesin Tetas dengan kain
atau kertas.
·
Siapkan cawan gelas berisi kalium permanganat (PK) di
dalam Mesin Tetas
·
Tuangkan formalin 40 % kedalam cawan gelas berisi PK di
dalam Mesin Tetas, kemudian segera tutup pintu Mesin Tetas
·
Biarkan selama 24 jam (minimal)
·
Buka kembali penutup lubang ventilasi
c.
Menyetel Suhu Mesin Tetas
Untuk
menyetel suhu Mesin Tetas, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut :
·
Tutup lubang ventilasi yang berada di atas Mesin Tetas.
·
Nyalakan Mesin Tetas (Steker listrik ditancapkan ke stop
contact, Shakelar On/Off distel ke posisi On.
·
Tunggu sampai lampu pemanas atau lampu indicator
pemanasan mati.
·
Segera baca skala termometer.
·
Jika termometer menunjukan skala di atas 100 ºC, misalnya
103 ºC berarti suhu penetasan terlalu tinggi, lakukan penyetelan termostat
sebagai berikut:
- Putar baud
penyetel termostat berlawanan arah jarum jam setengah putaran (lampu pemanas
akan menyala kembali)
- Tunggu seperti
langkah kerja no. 3 dan 4 di atas
- lakukan
penyetelan lagi dengan memutar baud penyetel termostat searah atau berlawanan
arah jarum jam sampai Mesin Tetas mati pada suhu 100 ºC, dan menyala kembali
jika suhu kurang dari 98 ºC.
1.3.
Menetaskan
Telur
Lakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Berilah tanda (+) pada salah satu sisi telur tetas dan
(-) pada sisi yang lain dengan menggunakan pensil, kemudian susun telur tetas
tersebut di dalam rak pengeraman Mesin Tetas
-
dilakukan di luar Mesin Tetas
-
posisi telur di dalam rak adalah bagian tumpul di atas,
kemiringan 45 º
b.
Masukkan rak pengeraman kedalam Mesin Tetas
c.
Tutup pintu mesin tetas (ventilasi atas tertutup)
d.
Buka ventilasi atas 1/3 pada hari ke 2.
e.
Pada hari ke 3 :
-
Isi bak air yang beada di dasar Mesin Tetas dengan air
bersih (Air di dalam bak harus selalu cukup dan bersih sampai akhir penetasan).
-
Lakukan pekerjaan membalik telur sampai hari ke 18
f.
Pada hari ke 6 :
-
Buka ventilasi 1/2
-
Lakukan pemeriksaan telur I (untuk mengetahui adanya
telur yang tidak tertunas), telur yang tertunas ditempatkan kembali di dalam
rak pengeraman dengan tanda yang berlawanan dari asalnya.
-
Keluarkan telur yang tidak tertunas dari Mesin Tetas.
g.
Pada hari ke 10 : Ventilasi dibuka 3/4
h.
Pada hari ke 14 : Lakukan pemeriksaan telur II (untuk
mengeluarkan telur yang mati).
i.
Pada hari ke 15 : Ventilasi dibuka semua.
j.
Pada hari ke 18:
-
Lakukan pemeriksaan telur III (untuk mengeluarkan telur
yang mati),
-
Pindahkan telur dari rak pengeraman ke rak penetasan,
letak telur horizontal.
-
Tutup terus mesin tetas (telur tidak perlu dibalik lagi)
sampai menetas.
k.
Pada hari ke 20 : Telur mulai retak.
l.
Pada hari ke 21 : Telur menetas.
1.4. Mengeluarkan Anak Ayam
Anak
ayam yang bulunya sudah kering dikeluarkan dari mesin tetas, dipindahkan
kedalam box anak ayam atau indukan.
II.
Mesin Tetas
1.1. Mesin Tetas Lampu Minyak Tanah
Panas
ruang tetas di dalam Mesin Tetas Lampu Minyak Tanah berasal dari tabung pemanas
yang ditempatkan pada langit-langit mesin tetas. Pemanasan tabung ini dilakukan dengan
menggunakan lampu minyak tanah yang ditempatkan di luar mesin tetas. Kotak
pengeraman mempunyai dinding berlapis dua atau tiga, terbuat dari triplek atau
hardboard dengan rangka dari kayu. Mesin
tetas dengan kotak pengeraman/penetasan berukuran : panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm
berkapasitas 100 butir telur.
Keterangan :
a
= Tabung pemanas
b = Termo Regulator (Termostat)
c
= Tangkai Sungkup regulator
d = Sungkup regulator
e
= Lampu pemanas
f
= Rak pengeraman/penetasan
g
= Nampan Air
Gambar 1. Mesin Tetas Minyak Tanah
1.2. Mesin Tetas dengan Sistem Pemanasan Air Panas
Mesin
ini seperti Mesin Tetas Lampu Minyak Tanah, perbedaannya Tabung Pemanas berisi
air. Lampu minyak tanah berfungsi
sebagai pemanas air didalam Tabung Pemanas.
1.3. Mesin Tetas Lampu Pijar
Perbedaan
dengan Mesin Tetas Lampu Minyak Tanah adalah pada alat pemanas dan bentuk
Thermostatnya. Mesin tetas ini
menggunakan radiasi lampu pijar sebagai sumber panasnya. Untuk ruangan mesin tetas berukuran 60 cm X
40 cm X 40 cm dapat digunakan 2 buah lampu pijar 40 Watt atau 6 buah dengan
daya masing-masing 5 Watt. Lampu pijar
dihubungkan paralel, tetapi seri dengan pemutus arus pada termostat.
Aliran
listrik PLN sebelum dialirkan ke lampu pijar, terlebih dahulu melalui pemutus
arus pada termostat. Jika suhu ruangan
mesin tetas sudah mencapai/melampoi suhu yang diperlukan maka kapsul termostat
akan mendorong tombol pemutus arus sehingga lampu pijar berhenti menyala yang
berarti lampu pijar berhenti memanasi rangan mesin tetas. Jika suhu ruangan menurun maka kapsul
termostat akan menyusut dan menyebabkan pemutus arus kembali ke posisi semula,
lampu pijar menyala kembali.
Pemutus
Arus
Badan Lampu
Termostat Pemanas
Baud
Penyetel Sikring
Kapsul
Termostat Steker
Termostat
Shakelar
Gambar 2. Rangkaian Sistem Pemanas
1.4. Mesin Tetas Kawat Nekelin
Mesin
tetas ini pada dasarnya sama dengan Mesin Tetas Lampu Pijar
tetapi lampu pijar diganti dengan rangkaian spiral kawat
nekelin yang dipasang di bagian atas ruangan
mesin tetas. Kawat
nekelin yang digunakan berdiameter 0,2 mm, untuk mesin tetas
berkapasitas 100 butir telur (ukuran 60 cm X 40 cm X á40 cm) diperlukan kawat
nekelin sepanjang 7 m yang dibentuk spiral.
Bila spiral kawat nekelin dialiri listrik maka kawat nekelin akan
menjadi panas yang berakibat menaikkan suhu ruangan mesin tetas.
b
a
Keterangan :
a
= Termostat
b
= Spiral Kawat Nekelin
c
= Rak Telur Tetas (Pengeram)
c d d = Nampan Air
Gambar 3. Mesin
Tetas Listrik
1.5. Mesin Tetas Kombinasi
Mempunyai
dua jenis sistem pemanas, yaitu Pemanas Minyak Tanah dan Listrik. Bila aliran listrik mati, maka penetasan
masih bisa dilanjutkan dengan menggunakan Minyak Tanah. Mesin Tetas ini
mempunyai 2 buah termostat, yaitu termostat untuk pemanasan listrik dan
termostat untuk pemanasan Lampu Minyak Tanah.
III. Suhu Penetasan
Suhu
penetasan, yaitu ruang di dalam Mesin Tetas yang disesuaikan dengan suhu induk
jika mengeram. Di bawah ini kebutuhan
suhu penetasan dan kelembaban untuk beberapa jenis unggas.
Tabel 1. Suhu dan Kelembaban pada Proses Penetasan Berbagai Unggas
JENIS
UNGGAS
|
MINGGU
I
|
MINGGU
II
|
MINGGU
III
|
MINGGU
IV
|
||||
Suhu
(°C)
|
Kelembaban
(%)
|
Suhu
(°C)
|
Kelembaban
(%)
|
Suhu
(°C)
|
Kelembaban
(%)
|
Suhu
(°C)
|
Kelem-baban
(%)
|
|
1 Ayam
|
98,6
|
55-60
|
98,6
|
55-60
|
98,6
|
55-60
|
98,6
|
55-60
|
2.
Itik
|
100-101
|
70
|
100-101
|
70
|
100-101
|
70
|
100-101
|
70
|
3. Beb1ek
Manila
|
100-101
|
60
|
100-101
|
60
|
100-101
|
60
|
100-101
|
60
|
4.
Puyuh
|
100,6-101,75
|
55-60
|
100,6-101,75
|
55-60
|
100,6-101,75
|
55-60
|
100,6-101,75
|
55-60
|
5.
Angsa
|
101,6
|
70
|
101,6
|
70
|
101,6
|
70
|
101,6
|
70
|
6.
Kalkun
|
99,4-101,9
|
65
|
100-102
|
65
|
101,9-102,9
|
65
|
102-103,5
|
65
|
Untuk memperoleh suhu yang diinginkan
mesin tetas dilengkapi dengan sistem pemanas dan sistem regulator
(thermostat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar